indikator asam basa
semoga bermanfaat...
Indikator
Asam-Basa
I.
Tujuan
Mempelajari berbagai larutan
asam-basa dengan beberapa indikator dan berbagai jenis alam yang dapat
digunakan sebagai indikator asam-basa.
II.
Landasan Teori
Istilah asam dan basa sudah dikenal oleh
masyarakat ilmiah sejak dulu. Istilah asam diberikan kepada zat yang rasanya
asam, sedangkan basa untuk zat yang rasanya pahit. Pada 1777, Lavoisier
menyatakan bahwa oksigen adalah unsur utama dalam senyawa asam.
Pada 1808, Humphry Davy menemukan
fenomena lain, yaitu HCl dalam air dapat bersifat asam, tetapi tidak mengandung
oksigen. Seiring perkembangan zaman teori-teori mengenai asam basa pun ikut
berkembang dan saling melengkapi satu sama lain.
A. Teori Asam
Basa Arrhenius
Sejak beabad-abad yang lalu, para pakar mendefinisikan asam dan basa
berdasarkan sifat larutannya. Larutan asam mempunyai rasa masam dan bersifat
korosif (merusak logam, marmer dan berbagai bahan lain), sedangkan larutan basa
berasa agak pahit dan bersifat kaustik (licin, seperti bersabun).Konsep yang
cukup memuaskan tentang asam dan basa, dan yang tetap diterima hingga sekarang,
dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859-1927) pada tahun 1884.
Asam
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air
menghasilkan ion H+.
Sifat-sifat asam diantaranya adalah:
a.
Terasa masam
b.
Bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai
bahan lain)
c.
Terionisasi menghasilkan ion H+
d.
Memiliki pH < 7
e.
Memerahkan lakmus biru
Contoh senyawa yang termasuk pada asam, yaitu:
·
HCl
·
H2SO4
·
CH3COOH
·
H3PO4
Basa
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air
menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa diantaranya adalah:
a.
Terasa pahit
b.
Bersifat kaustik (licin seperti bersabun)
c.
Terionisasi menghasilkan ion OH-
d.
Memiliki pH > 7
e.
Membirukan lakmus merah
Contoh senyawa
yang termasuk pada basa, yaitu:
·
NaOH
·
Ba(OH)2
·
NH4OH
·
KOH
B. Teori Asam
Basa Bronsted Lowry
Menurut Bronsted Lowry,asam adalah zat yang dapat memberi proton,sedangkan
basa adalah zat yang dapat menerima proton.Jadi asam=donor proton,basa=akseptor
proton.
Konsep asam
basa ini lebih luas daripada teori asam basa Arrhenius karena:
1)
Konsep asam basa Bronsted Lowry tidak terbatas dalam
pelarut air,tetapi juga menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut lain
atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
2)
Asam basa Bronsted Lowry dapat berupa kation atau
anion.Konsep ini dapat menjelaskan sifat asam dari NH4Cl,di mana
pembawa sifat asamnya adalah NH4+ yang dalam air dapat
melepas proton.
C. Teori Asam
Basa Lewis
Lewis
memberikan pengertian asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan
elektron,yaitu:
Asam =
akseptor pasangan elektron
Basa = donor
pasangan elektron
Konsep ini
dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang bersuasana asam basa walaupun tidak
melibatkan proton ion H+.
Untuk mengenali sifat suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan
indikator asam basa. Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna
berbeda pada larutan asam dan larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna
tersebut, indikator asam basa dapat digunakan untuk mengetahui apa suatu zat
termasuk larutan asam atau larutan basa.
1. Indikator Buatan
Salah satu indikator buatan asam basa yang biasa digunakan adalah kertas
lakmus,kertas indikator uiversal,dan larutan indikator universal. Lakmus
berasal dari spesies lumut kerak yang dapat berbentuk larutan atau kertas.
Lakmus yang sering digunakan berbentuk kertas, karena lebih sukar teroksidasi
dan menghasilkan perubahan warna yang jelas.
2. Indikator Alami
Setiap zat atau senyawa mempunyai sifat asam ,basa atau netral. Kita dapat
menentukan apakah zat atau senyawa itu asam, basa atau netral dengan
menggunakan indikator. Indikator ini dapat berupa indikator universal atau
lakmus biru - lakmus merah yang dibuat di laboratorium, atau juga dapat
menggunakan indikator asam-basa dengan bahan yang di dapat dari alam seperti
tumbuhan .Indikator asam-basa alami menggunakan bahan-bahan dari alam seperti
bunga sepatu, bunga mawar, bunga kamboja, bunga kenanga, bunga anggrek hutan,
kunyit dan beberapa jenis tumbuhan lainnya. Indikator asam-basa yang
dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan larutan
yang bersifat basa.
- Alat
dan Bahan
·
Pipet
·
Alu dan lumpang
·
Plat tetes
·
Bunga sepatu
·
Air
·
Tabung reaksi
·
Larutan larutan bersifat asam, basa, dan netral
- Langkah
Kerja
1.
Menghaluskan beberapa helai mahkota
bunga sepatu
2.
Tambahkan air kira-kira 5 mL air suling
dalam limpang porselen.
3.
Tempatkan air bunga ini ke dalam dua
tabung reaksi masing-masing sebanyak 1 mL.
4.
Ke dalam tabung pertama, tambahkan
beberapa tetes larutan K, tabung kedua larutan L, dan tabung ketiga, larutan M.
5.
Guncangkan tabung
6.
Kemudian amati dan catat perubahan warna
yang terjadi.
- Hasil
Pengamatan
No
|
Nama Bunga
|
Larutan
|
Hasil Berubahan Warna
|
1.
|
sepatu
|
K
|
Hijau
|
2.
|
sepatu
|
L
|
Merah
|
3.
|
sepatu
|
M
|
Tidak berubah
|
- Kesimpulan
Kesimpulan
yang kami dapatkan setelah melakukan percobaan ini adalah
1. Bahwa
berbagai larutan asam-basa dapat diketahui tidak hanya menggunakan indikator
butan sajamelainkan dapat menggunakan indikator alam yaitu tumbuhan misalnya
mahkota bunga sepatu.
2. Larutan
asam akan membuat larutan ekstrak bunga menjadi warna merah , larutan basa
menjadi hijau, dan larutan netral tidak merubah warna.
Daftar
Pustaka
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda